Back to Blog

So I have been kinda off my mood writing on my blog since the last time I posted in early 2012. Yep, time has passed as well as my time in Australia. I am currently back in Indonesia, hoping to contribute my fullest to my affiliation university. I, and some other colleagues, have been through many ups and downs since the time we got back. It was like the moments you never ever thought to happen before especially when you have a living overseas experience for quite a long time. The situations back home, i.e. administration and bureaucracy, has never been friendly. Luckily for me and a couple of friends, those grey moments has somehow come into a clear sight. #crossingmyfinggers. New year new hope. I deeply hope that this year will bring new possibilities to improve my life: personally, career-wise, and family-wise.

Living Life in Brisbane

1st day of 2012. A month has passed since the first time I arrived in Australia. 19 months to go before, insyaAllah, I go back to contribute to my lovely country Indonesia. I have experienced some interesting things during the last month of 2011. Great things to adopt back in Indonesia. Not only for myself, hopefully for a greater future of Indonesia.

1. Great awareness towards greener environment. Rubbish separation is encouraged to the smallest level of families to support government's initiation of recycling.

2. Friendly people everywhere! I was greeted Happy New Year so many times today at city! A rare situation way back in Indonesia, where people will just pass by without saying anything. I was actually thinking that this could possibly because it's a new year, but normally, everyday people will greet others as simply as saying "Hello" or "How is it going?" to even strangers passing by! Being greeted like that, brings the feeling of acceptance in a greater sense.
This has probably been in these people's character. Once I read a booklet at a public bus. It says (more likely): "Greet our drivers. They may be your friends' parents, grand parents. Simply say Hello when entering the bus". What the heck? As an Indonesian, as we often claim to the world as friendly people, I never did so!

3. Safety in public places. When you lost something, just simply go to the nearest lost and found department to the scene. I have heard many stuff like a small USB, mobile phones, wallets, laptops, or even passports have been found at lost and found departments or even stayed un-touched at bus stops even beaches! Having said that, I still do not reccommend to try this. But the bottom line is, people here are so helpful to others.

Okay. Those are still some, yet many will follow as my life here continues. Have a blast upcoming year, people! Be nice to everybody!

Marketing Kartu Kredit

Permasalahan kartu kredit, entah kenapa, ngga pernah ada habisnya. Alhamdulillah, saya ngga pernah berurusan dengan masalah pembayaran atau penagihan, tapi masalah saya adalah tawaran kartu kredit yang tak henti-hentinya berdatangan. It's driving me crazy!

Tawaran kartu kredit awalnya masih bisa ditolak dengan nada bicara yang kalem. Tapi karena ngototnya ngga henti2, akhirnya muncullah nada-nada cinta bertempo tinggi yang menyesakkan dada.. Even a guy like me can be so iritated and mad..

Barusan, saya ditelpon oleh seorang marketing cowok dengan menggunakan nomor HP private. Mangaku dari kartu kredit sebuah bank swasta. "Aku disini mau nawarin fasilitas kartu kredit". Yup, entah kenapa dia menggunakan kata "aku" instead of "saya", cowok pula! Saya menjawab dengan tenang, "maaf, saya tidak perlu". Dia nanya kembali, "tidak perlu tuh karena kebanyakan atau gimana?" Udah deh, kalimat terakhir ini membuat saya eneg dan naik darah.

"Saya sudah ada kartu kredit dan saya tidak perlu", jawab saya menahan emosi. Dianya nanya lagi, "dari bank mana aja?" Saya udah pengen meledak aja langsung bilang, "kamu ngga perlu tau, kan? Dan aku ngga perlu kasih tau, kan?" Saya sebel dan sepertinya dia paham.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Saya sekarang udah laper.. Padahal kuliahnya mulai jam 11.00. Di rumah, istri saya pun ngga ninggalin makanan.. Apes nian siang ini.

Keputusannya akhirnya bulat: makan siang di luar, sambil cari inspirasi buat ngisi blog. Rencananya siang ini saya mau mampir dulu ke warung Soto Kediri Bok Ijo di Jl. Sigura-gura. Kebetulan lokasinya ngga jauh dari kampus.

Sebelumnya saya sudah pernah makan disini, enak, bersih, banyak bacaan, banyak pilihan soft drink, walaupun memang lokasinya agak susah buat parkir mobil. Tapi, overall enak.

So, saya sekarang mau cabut dulu. Sebelum berangkat, nyiapin duit 9ribu buat bayar Soto, kerupuk, sama minuman soda. Hahahahaha.. Dasar mahasiswa..

Happy lunch, people!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Engga tau kenapa, Gado-gado menurut saya adalah makanan yang paliiing enak dinikmati pada siang hari, di bawah sinar matahari yang lagi terik-teriknya.. Siang tadi adalah waktu yang perfect banget buat makan Gado-gado. Di Malang, Gado-gado yang paling enak menurut saya ya adanya di Jl. Raya Langsep. Jangan membayangkan tempat jualan gado-gado berupa warung atau rumah makan. Yup, I'm talking about gado-gado on a gerobak!

Di Jl. Raya Langsep, memang ada beberapa penjual gado-gado yang menggunakan gerobak. Walaupun cuma pake gerobak, jangan terlalu siang berangkat untuk mendapatkan gado-gado di sana. Terlambat sedikit, penjualnya udah keburu pulang karena gado-gadonya udah abis. Emang rasanya enak banget yah? JUARA!!! Harganya juga ngga mahal kok, cuma Rp. 6ribu aja. Ditambah segelas air mineral, total cuma Rp. 6.500.

Saran saya, beli gado-gado di Jl. Raya Langsep yang lokasinya di seberang STM Nasional. Gado-gado Pak Wanto namanya. Gado-gadonya enak, yang beli juga banyak banget. Mulai dari yang jalan kaki, naik sepeda, naik motor, sampe naik mobil mewah juga ada. Iso dibaleni.

Ceritanya siang ini saya ngga ada tujuan setelah mengantar anak ke rumah eyangnya, nganter istri ke tempat kerjanya. Akhirnya saya berangkat ke rumah papa saya dengan niatan: mengerjakan tugas yang ternyata cukup complicated. Dan saking complicatednya, akhirnya saya menyerah.. #toh dikumpulkannya masih minggu depan.

Karena Mama saya juga kebetulan lagi liburan ke Jakarta, akhirnya saya dan Papa saya juga adek saya jadi sedikit terlantar.. Eat out adalah keputusan yang tepat pada akhirnya.

Bertiga akhirnya kami meluncur makan bakso di Jl. Hamid Rusdi. Bakso urat Pak NONO. Sebenarnya saya sudah mendengar cerita bakso ini beberapa kali dari teman-teman makan saya ini. Katanya sih enak. Dan ternyata.. emang ENAK!!! Harganya pun juga engga mahal juga. Seporsi harganya Rp. 7,500. Ditambah teh botol, totalnya jadi Rp. 10,000.

Ternyata selain di Jl. Hamid Rusdi, mungkin karena cukup sukses, bakso ini juga buka cabang di Jl. Gadang, Jl. Gajayana, dan satu lagi.. saya ngga inget.. Pokoknya total ada 4 lokasi.

Overall, ngga nyesel makan bakso ini. Iso dibaleni.

Mc. Donald's, salah satu gerai waralaba fast food yang terkenal di Indonesia akhirnya menambah gerai kembali di Kota Malang. Setelah sebelumnya ada dua gerai di Kayutangan (dekat PLN dan di pertokoan Sarinah), dan 1 gerai di pertokoan Mitra, kini membuka gerai terbaru di Jl. Watu Gong.

Lokasi yang sebelumnya dipakai oleh toko sepatu Edward Forrer ini, boleh di bilang strategis, karena sangat dekat dengan kampus Brawijaya. Kalau mencoba masuk ke restoran fast food ini, terlihat bahwa mayoritas customernya adalah mahasiswa. Lihat deh, laptop-laptop ada dimana-mana.. Pleaseee deh.. Entah intentionnya apa, apakah memang lagi ngerjakan tugas (I bet not..) atau show off gadget baru (likely to make a better sense).

Secara menu, ngga ada yang spesial sih. Ngga ada yang berbeda dengan gerai-gerai Mc. Donald's yang lain, dan tetep ngga bisa ngalahin enaknya Burger King. Pelayanannya pun juga begitu. Pertama kali saya dine in, pelayannya sempat salah menginput pesanan saya, sehingga billing saya jadi melambung.. Saya pun protes, eeeeh, yang dia bilang malah, "Bapak tadi pesannya seperti itu!", protes dia ngga mau mengakui kesalahan pendengarannya. Saya pun males mau berbuat lebih jauh, hanya berharap managemennya lebih kencengin prosedur test kesehatan telinga sebelum merekruit karyawannya.

Anyway, terlepas dari "ya begitu-begitu aja" nya Mc. Donald's Watu Gong ini, lokasinya boleh dibilang strategis banget. Saya pun akui, kalau malam-malam pengen makan cepat, ngga perlu jauh-jauh ke pusat kota untuk dapet Mc. D. Semoga aja pelayannya ngga dapet yang begitu lagi.


Blogger Template by Blogcrowds


Copyright 2006| Blogger Templates by GeckoandFly modified and converted to Blogger Beta by Blogcrowds.
No part of the content or the blog may be reproduced without prior written permission.